D= K x √ (CxN)
keterangan:
D= Diameter venturi karburator, dalam satuan mm.
K= Konstanta (nillainya ada di antara 0.6 – 0.9, untuk motor harian disarankan 0.65).
C= Kapasitas mesin mesin, dalam satuan liter.
N= Putaran mesin puncak yang diinginkan, dalam satuan rpm.
Jika memasukkan spesifikasi thunder 125 kedalam rumus, maka:
D= 0,65 x √ (0,125 x 9500)
D= 22,39 mm atau jika dibulatkan 22 mm.
Dengan memperhitungkan spesifikasi dalam brosur bahwa peak power thunder 125 terletak di 9500 rpm dan dengan konstanta 0,65 yang dimasukkan untuk rata-rata motor harian, maka diameter optimal venturi karburator untuk thunder 125 adalah 22mm. Contoh lain dalam menghitung besarnya venturi karburator adalah jika mengaplikasi spesifikasi Jupiter Z, sebagai berikut:
D= 0.65 x √ ( 0.107 x 7500 )
D= 18,41 mm, mendekati spek karburator Jupiter Z yang memiliki venturi 17mm.
Dengan spek karburator thunder 125 yang memiliki venturi 26mm, dengan nilai konstanta tetap 0,65 maka putaran mesin untuk peak power bisa mencapai 13.000 rpm, yang sangat jarang digapai dalam penggunaan harian.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar